Pemancangan dari puncak Gunung Kembang |
DK – Hay selamat datang kembali di Destinasi Kita, pada
artikel kali ini aku bakal ngebahas atau nge-review salah satu objek
wisata yang ada di Wonosobo Jawa Tengah, yup sesuai dengan judul nya yakni
Gunung Kembang.
Gunung kembang ini merupakan salah satu gunung yang akhir-akhir
ini mulai banyak di kunjungin oleh para pendaki, menjadi viral karena
keeksotisan dan kebersihannya.
Gunung ini secara geografis terletak di provinsi Jawa Tengah
kabupaten Wonosobo, Kaliurip, Kretek.
Memiliki ketinggian 2340 MDPl dengan 2 jalur populer pendakian,
yakni via Mblembem dan via Lengkong, namun tentu sangat disarankan untuk para
mendaki yang ingin ke gunung ini melalu jalur Mbelmbem, alasanya berdasarkan info
yang aku dapat itu karena via Lengkong agak sedikit lebih mistis.
Oke langsung aja, kita masuk ke pembahasan yang
sesungguhnya.
Gunung Kembang ini memiliki pesona yang sangat luar biasa,
berada tepat di sebelah Barat Daya dari Gunung Sindoro yang berdiri kokoh, dan lukisan
indah Gunung Sumbing kalo loe mengalihkan pandangan kearah Tenggara.
Pemandangan Sindoro bareng @nraasss @ramandha21 @abdurrahim_suherman |
Baca Juga:
Dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 2340 MDPL ini, aku bisa melihat samudera awan yang terbentang seolah menutupi daratan dibawahnya.
Camp zone yang
cukup lumayan luas dan sangat bersih pun juga menjadi salah satu daya tarik
dari gunung ini, menjadi sangat istimewa karena terjaga
kealamiannya.
Aku juga dapat
melihat bekas kawah yang telah mati dan ditumbuhi rerumputan dari atas puncak
Gunung Kembang ini, punggung-pungung gunung yang memamerkan kemolekannya juga
bikin aku jatuh hati seketika, hilang semua kegalauan saat ditinggal mantan pas
lagi sayang-sayangnya, ehh..
Kawah Mati Gunung Kembang |
Lautan bintang yang tepat ada diatas kepala aku kala malam tiba pun ga kalah
kece, bayangin aja, loe bisa ngelihat dengan jelas kerlap-kerlip mereka dari
atas gunung sambil menghirup seduhan kopi hitam yang di aduk pake bungkus nya, Nikmat-nikmat.
Selain itu, ketika bulan beranjak turun dari singgah sana nya yang di iringin oleh pancaran cahaya oranye kemerahan matahari pagi yang perlahan
menerangkan bumi, bikin mata aku berseri-seri, caaaaaantik banget.
Pancaran sinar matahari pagi |
Aku seolah enggan memalingkan mata dari kilauan cahaya yang
memancar ketika pagi tiba (subuh), saat dimana puncak keindahan pemandangan di
pamerkan, ketika perlahan-lahan
visualisasi dari cantiknya Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan samudra awan di
tampilkan sekaligus. Ohh terimakasih Tuhan.
Aku berasa udah kayak ada di negeri dongeng dengan segala
kisah-kisahnya. Menari bersama matahari pagi dan sejuknya angin pegunungan yang di kelilingi samudera awan. Garis langit yang terbentang begitu jelas bagai penegas batas waktu antara malam dan siang. Semua seakan memberikan pengertian akan kecilnya posisi aku di semesta ini, iya kecil banget.
Well, apa lagi yang loe tunggu, siapin tenda, selaping bag, kompor, matras, nesting dan carrier loe, cari logistik terus berangkat gih. ;)
Oh iya, sebagai bonus kebetulan juga waktu muncak aku ketemu
sama KeBab (Keluarga Babi) yang berjumlah 4 ekor, aku sih yakin banget KeBab ini pasti ngikutin program KB dari pemerintah. Dan walaupun agak sedikit berasa menyeramkan tapi ga perlu khawatir doi ga
ngeganggu kok, Cuma mantau aja dari kejauhan. :D
Kita mantau klen aja, berani nyampah awas klen. |
Sipz
ReplyDeletesiap kak
Delete