Hampir saja tetesan air mata jatuh ketika aku berhasil mencapai salah satu tujuan aku, terdengar sedikit berlebihan memang, tapi itulah yang terjadi ketika aku akhirnya menginjakan kaki di bibir kawah Gunung Ijen sembari menikmati kecantikan kawah yang berwarna hijau dengan udara yang begitu dingin.
Iya, akhirnya aku sampai juga ke Ijen, dan memenuhi salah satu tujuan perjalanan aku dari Bengkulu, dan ini adalah cerita perjalannya.
Setelah aku sampai di Surabaya pada tanggal 22 Januari 2022, tepatnya di Stasiun Pasar Turi, aku di jemput sama temen lama aku yaitun Rizky atau biasanya dipanggil kiki.
Kiki ini tinggal di Kab Gersik yang jaraknya sekitar 30 hingga 45 menit lah dari stasiun Pasar Turi, dan aku selama satu malam nginep dirumah kiki.
Aku akan skip cerita ditanggal 23 Januari 22 waktu aku stay di rumah Kiki, karena memang kita ga ngapa-ngapain juga, Cuma stay dirumah doang.
Baca Juga : Backpackeran Palembang ke Surabaya
Di tanggal 24 Januari 2022 jam 5 subuh, aku pamit sama orang tua Kiki untuk berangkat kembali menuju ke Stasiun Geubeng karena dari stasiun ini aku akan melanjutkan perjalanan aku menuju ke Banyuwangi.
Secara keseluruhan perjalanan yang aku tempuh di kereta relasi Surabaya Geubeng ke Banyuwangi Kota itu sama dengan perjalanan-perjalanan aku sebelumnya.
Dengan kursi yang berentuk 90 derajat, bertemu dengan orang-orang baru, dan melihat pemandangan cantik selama perjalanan.
Banyuwangi.
Aku sampai di Banyuwangi sekitaran jam 13.00 WIB, dengan cuaca yang diluar dugaan aku, yaitu terasa cukup panas.
Keluar dari stasiun aku langsung menghubungi Pak Rahmat, beliau adalah orang yang menyediakan Hometsay gratis disekitaran stasiun Banyuwangi Kota, juga sekalian penyewaan kendaraan bermotor.
Dari Pak Rahmat kemudian aku tau bahwa untuk naik ke Gunung Ijen, hanya bisa dilakukan maksimal jam 3 pagi, itu artinya aku gaakan bisa ngelihat blue fire.
Ini peraturan yang baru banget ditetapkan sejak pandemi dan untuk detailnya, aku kurang tau dah tu.
Di Homestay milik pak Rahmat juga aku bertemu dengan 2 orang yang kebetulan juga baru banget sampai, mereka adalah traveller yang berasal dari Lampung, namun kerja di Pulau Jawa.
Bersama mereka kemudian aku melakukan perjalanan bareng selama di Banyuwangi, dan awal dari perjalanan kami adalah Taman Nasional Baluran yang ada di perbatasan antara Situbondo dan Banyuwangi.
Baca Juga : Backpackeran Bengkulu ke Palembang
Jarak tempuh dari Stasiun Banyuwangi Kota ke Baluran, itu sekitar 1 setengah jam berkendara dengan sepeda motor, di tempat ini ada beberapa taman yang terlihat cukup apik dengan berbagai macam satwa liar di sepanjang jalannya.
Disini juga ada pantai yang memiliki penyewaan boat dan resort, menurut aku tempat ini cocok banget untuk wisata bareng keluarga.
Kalo lu tertarik berkunjung ke Baluran, berikut adalah biaya yang mungkin akan lu keluarin.
Yang pertama adalah tiket masuk kawasan hutan lindung sebesar Rp. 5.000/ orang
Berikutnya, tiket masuk dan biaya parkir di Baluran, lu lihat aja di foto ini ya.
Sekitar jam setengah 6, setelah selesai foto-foto dan buat video serta menikmati pemandangan, akhirnya aku dan kedua orang temen aku memutuskan untuk pulang kembali ke Hometsay, karena keesokan harinya, yaitu tanggal 24 Januari 2022, kami akan memulai perjalanan menuju ke basecamp Gunung Ijen, so kami memerlukan waktu untuk istirahat.
Gunung Ijen.
Perjalanan dari hometsay untuk menuju ke Gunung Ijen, itu membutuhkan waktu sekitar 1 setengah jam, kami mulai berangkat jam 1 pagi dan sampai disana sekitaran jam setengah 3.
Tiket masuk yang harus kami bayarkan adalah.
Pertama biaya masuk desa wisata Rp. 5.000/orang
Biaya masuk ijen Rp. 5.000/ orang
Biaya parkir kendaraan bermotor Rp. 5.000/orang
Biaya ini akan berbeda untuk WNA dan mobil, untuk rinciannya lo bisa lihat di foto ini atau langsung cek di website untuk pemesanan tiket online nya di sini.
Setelah jam 3 dan para pengunjung sudah mulai diperbolehkan untuk mendaki, kami memulai perjalanan pendakian kami, aku sarankan banget untuk lo pakai sepadu dan jaket yang hangat.
Karena selama menunggu gerbang dibuka itu berasa dingin banget, lagi-lagi ini tuh diluar dugaan aku dinginnya.
Untuk rute pendakian Gunung Ijen udah lumayan lebar, dan jalur nya juga udah cukup bagus untuk level pendakian gunung, jalannya juga jelas banget.
Untuk lu yang ga terbiasa naik gunung, melewati jalur ini harusnya sih kuat, ya walupun ga bisa diremehin juga sih.
Baca Juga : Rincian Biaya Backpackeran Bengkulu ke Labuan Bajo
Disini juga ada jasa angkut dengan gerobak tarik itu, yang bisa membawa lu sampai ke puncak tanpa harus jalan kaki, harganya juga ya lumayan lah, tapi hitung-hitung bantu perekonomian warga lokal kan ya.
Pendakian ini aku tempuh selama 2 jam perjalanan, dan sekitar jam 5 akhirnya aku sampai di puncak.
Bahagia banget rasanya bisa melihat dan mencapai langsung salah satu destinasi yang menjadi tujuan aku, kaya bangga aja gitu setelah menempuh beberapa hari diperjalanan, melewati beberapa kota, bertemu dengan banyak orang, dan akhirnya sampai.
Gunung Ijen, terimakasih telah menjadi bagian dari Indonesia, aku bersyukur banget karena perjalanan yang harus aku tempuh untuk bisa mengunjungi Gunung Ijen, memberikan banyak pengalaman berharga.
Selesai.
Wonderful Indonesia bang, nggak ada habisnya kalau bahas keindahan alam dan kearifan lokaalnya. jadi catatan kehidupan yang berkesan, Alhamdulillah
ReplyDeleteKeren banget kak Erik. Bisa backpackeran Sampai ke kota impian sendiri aja. Pasti banyak pengalaman dan cerita seru yang ditemui ya kak. Selanjutnya mau kemana lagi nih?
ReplyDeleteBanyuwangi ini D salut banget sama pemkab nya soalnya mereka tuh kan bukan perlintasan jadi emang terniat kalo mau ke sana. Kapan yah bisa k sana. Moga bida bareng keluarga dek , Terima kasih ulasanha. Lengkap juga
ReplyDelete